saintgeorgesflushing.org – Kepala kelompok bantuan baru yang kontroversial untuk Gaza menyatakan bahwa dia tidak akan terlibat dalam penggusuran warga Palestina. Pernyataan ini muncul sebagai respons atas kekhawatiran masyarakat internasional tentang dampak kebijakan baru di wilayah tersebut.
Komitmen untuk Tidak Menggusur
Pemimpin kelompok bantuan yang baru dibentuk ini menegaskan komitmennya untuk tidak terlibat dalam tindakan penggusuran. Dia menekankan bahwa misi utama kelompoknya adalah memberikan dukungan dan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina yang terkena dampak konflik berkepanjangan. “Kami hadir untuk membantu, bukan untuk menambah penderitaan,” katanya dalam sebuah konferensi pers di Gaza.
Desakan Partisipasi PBB
Selain menolak penggusuran, kepala kelompok ini juga mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk turut serta dalam upaya tersebut. Dia percaya bahwa keterlibatan PBB dapat memastikan bahwa bantuan didistribusikan secara adil dan merata. “Kami membutuhkan dukungan dan pengawasan dari lembaga internasional untuk memastikan transparansi dan efektivitas dalam setiap langkah yang kami ambil,” ujarnya.
Tanggapan Masyarakat Internasional
Pernyataan ini mendapat tanggapan beragam dari komunitas internasional. Beberapa pihak menyambut baik komitmen medusa 88 kelompok tersebut untuk tidak menggusur dan mengajak PBB dalam rencana mereka. Namun, ada pula yang skeptis terhadap kemampuan kelompok tersebut dalam menjalankan misi mereka di tengah situasi politik yang kompleks di Gaza.
Harapan untuk Masa Depan
Kepala kelompok bantuan ini berharap dapat membangun kepercayaan dengan masyarakat lokal dan internasional. Dia menekankan pentingnya dialog dan kerjasama dengan semua pihak terkait untuk mencapai solusi damai dan berkelanjutan bagi warga Palestina. “Kami berkomitmen untuk bekerja bersama demi masa depan yang lebih baik bagi semua pihak,” tutupnya.