saintgeorgesflushing – Program Pangan Dunia (WFP) yang merupakan bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang mengkhawatirkan mengenai situasi kemanusiaan di Gaza utara. Menurut keterangan resmi, tidak ada pasokan makanan yang masuk ke wilayah tersebut sejak awal bulan Oktober, dan kondisi ini mengancam lebih dari satu juta penduduk yang berisiko mengalami kelaparan.
Sejak awal Oktober, penutupan jalur akses untuk pengiriman bantuan makanan dan kebutuhan dasar lainnya telah menyebabkan krisis pangan yang semakin parah di Gaza utara. WFP mengungkapkan bahwa banyak keluarga di wilayah tersebut terpaksa menghadapi situasi di mana mereka tidak memiliki cukup makanan untuk bertahan hidup. Ketiadaan pasokan ini semakin memperburuk kondisi sosial dan ekonomi yang sudah lemah di kawasan tersebut.
“Lebih dari 1 juta orang di Gaza utara sekarang berada dalam risiko tinggi mengalami kelaparan,” kata perwakilan WFP dalam konferensi pers. Mereka mengingatkan bahwa dampak dari kelaparan bisa berakibat fatal, terutama bagi anak-anak, ibu hamil, dan kelompok rentan lainnya. PBB mendesak negara-negara di dunia untuk memberikan perhatian lebih terhadap situasi ini dan mempercepat pengiriman bantuan kemanusiaan.
Kondisi ini menyebabkan banyak warga yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari. Banyak dari mereka yang dilaporkan mengalami penurunan berat badan dan kondisi kesehatan yang memburuk akibat kekurangan gizi. Rumah sakit di Gaza juga melaporkan peningkatan jumlah pasien yang menderita penyakit terkait malnutrisi.
WFP dan organisasi kemanusiaan lainnya telah berusaha keras untuk menggalang dukungan internasional dalam mengatasi krisis ini. Mereka meminta izin untuk melakukan pengiriman bantuan ke Gaza utara dan berharap agar akses menuju wilayah tersebut dibuka kembali secepat mungkin.
Krisis pangan yang melanda Gaza utara adalah sebuah panggilan darurat bagi komunitas internasional untuk bertindak. Tanpa adanya akses ke makanan dan bantuan kemanusiaan, lebih dari satu juta orang berada dalam ancaman kelaparan yang serius. PBB dan organisasi terkait terus berupaya untuk menarik perhatian terhadap situasi ini dan mendorong negara-negara untuk berkontribusi dalam upaya penyelamatan jiwa di kawasan yang sedang dilanda krisis ini.