konflik-gaza-dan-lebanon-meningkatkan-ketegangan-antara-israel-dan-eropa

saintgeorgesflushing – Hubungan antara Israel dan Uni Eropa semakin tegang akibat konflik yang terjadi di Gaza dan Lebanon. Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, Uni Eropa awalnya bersatu dengan Israel, namun setahun setelahnya, penderitaan warga sipil di Gaza akibat serangan Israel telah menguji komitmen tersebut.

Perang di Gaza telah menyebabkan lebih dari 33.000 korban jiwa, kelaparan, dan kehancuran yang parah. Sementara itu, Israel juga mengalihkan operasi militer ke perbatasan Lebanon setelah gencatan senjata di Gaza, yang menambah ketegangan di wilayah tersebut. Konflik ini juga telah menyebabkan pertukaran serangan antara Israel dan Hizbullah, yang didukung oleh Iran, yang semakin memperburuk krisis kemanusiaan di Lebanon.

Para pemimpin Uni Eropa dan negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) telah mendesak pihak yang bertikai untuk melakukan gencatan senjata di Jalur Gaza dan Lebanon. Namun, reaksi ini belum mampu menghentikan konflik yang terus berlanjut. Protes meluas di berbagai kota di Eropa menentang serangan Israel di Gaza dan Lebanon, menunjukkan ketidakpuasan publik terhadap kebijakan Israel.

konflik-gaza-dan-lebanon-meningkatkan-ketegangan-antara-israel-dan-eropa

Hubungan diplomatik antara Israel dan Uni Eropa semakin terganggu. Uni Eropa merasa tidak mampu untuk berperan aktif dalam menyelesaikan konflik di Lebanon, yang semakin memperburuk hubungan mereka dengan Israel. Israel juga mengalami tekanan dari Uni Eropa untuk menghentikan serangan terhadap warga sipil, terutama setelah insiden di mana pasukan Israel menyerang tim pemeliharaan air yang sedang bekerja di Gaza.

Internasional, terutama dari negara-negara Eropa, mengecam serangan Israel terhadap warga sipil di Gaza dan Lebanon. Oxfam, misalnya, mengecam pembunuhan empat insinyur air yang sedang bekerja di Gaza, yang dianggap sebagai bagian dari upaya untuk menjaga infrastruktur di wilayah tersebut.

Hubungan Israel dengan Uni Eropa semakin tegang akibat konflik yang terjadi di Gaza dan Lebanon. Meskipun Uni Eropa awalnya bersatu dengan Israel, penderitaan warga sipil dan dampak kemanusiaan yang parah telah menguji komitmen tersebut. Protes di Eropa dan tekanan diplomatik menunjukkan bahwa konflik ini tidak hanya mempengaruhi wilayah Timur Tengah, tetapi juga mempengaruhi hubungan internasional secara luas.