saintgeorgesflushing.org – CEO Meta, Mark Zuckerberg, menghadapi penurunan kekayaan pribadi yang tajam akibat penurunan nilai saham Meta. Dalam satu hari, kekayaannya menyusut sebesar USD 18 miliar, yang setara dengan Rp 291 triliun, menyoroti fluktuasi pasar yang mempengaruhi nilai perusahaan teknologi.
Laporan Keuangan Meta dan Reaksi Pasar
Menyusul percakapan dengan investor terkait laporan keuangan Meta untuk kuartal pertama tahun 2024, yang menunjukkan hasil yang melebihi ekspektasi dengan pendapatan sebesar USD 36,46 miliar, komentar Zuckerberg selama earning call telah menimbulkan kekhawatiran investor. Hasilnya, harga saham Meta anjlok sebesar 19%, menyebabkan penurunan valuasi perusahaan hingga USD 200 miliar.
Rencana Investasi Meta dan Dampaknya
Investasi yang diumumkan oleh Zuckerberg untuk mengembangkan bidang kecerdasan buatan (AI) dan metaverse, meskipun 98% dari pendapatan Meta saat ini berasal dari iklan, tampaknya memicu kekhawatiran di pasar. Penurunan harga saham tersebut mencerminkan kecemasan akan pendekatan strategis Meta yang berfokus pada teknologi masa depan belum terbukti menghasilkan pendapatan yang signifikan.
Pengaruh Penurunan Saham terhadap Kekayaan Zuckerberg
Penurunan harga saham tersebut secara langsung mempengaruhi kekayaan pribadi Zuckerberg, yang memiliki sekitar 345 juta saham Meta kelas A dan B. Meski mengalami penurunan nilai yang besar, Zuckerberg masih mempertahankan posisinya sebagai salah satu orang terkaya di dunia dengan kekayaan bersih sekitar USD 152 miliar.
Konteks Historis dan Stabilitas Kekayaan Zuckerberg
Kekayaan Zuckerberg telah mengalami naik turun sebelumnya, termasuk kerugian hampir USD 30 miliar dalam sehari pada awal tahun 2022, namun penurunan terkini ini tidak seburuk itu. Hal ini menunjukkan bahwa, meskipun terdapat volatilitas, posisi finansial Zuckerberg tetap stabil pada skala jangka panjang.
Penurunan nilai saham Meta telah berdampak signifikan terhadap kekayaan pribadi Mark Zuckerberg. Namun, meskipun mengalami kerugian besar, Zuckerberg tetap merupakan salah satu individu terkaya di dunia, menunjukkan ketahanan dalam menghadapi volatilitas pasar finansial.