saintgeorgesflushing.org

saintgeorgesflushing.org – Penelitian terbaru mengungkap keberadaan sejumlah planet yang tidak terikat gravitasi pada bintang mana pun, dikenal sebagai planet bebas mengambang (FFPs). FFPs ini, atau objek bermassa planet terisolasi (iPMOs) seperti yang dirujuk dalam literatur ilmiah, merupakan entitas yang bergerak sendirian di ruang antar bintang.

Deteksi FFP

Meskipun FFP cukup sulit dideteksi karena sifatnya yang tersembunyi, kemajuan dalam teknologi astronomi telah meningkatkan kemampuan para ilmuwan untuk mengidentifikasi objek-objek ini. Pada tahun 2021, upaya deteksi yang berfokus pada konstelasi Upper Scorpius dan Ophiuchus berhasil mengidentifikasi lebih dari 70 FFP.

Mekanisme Pembentukan FFP

Ada dua metode utama pembentukan FFP yang diakui: yang pertama adalah melalui proses akresi di piringan protoplanet yang mengelilingi bintang muda; yang kedua adalah melalui proses yang mirip dengan pembentukan bintang, yaitu kolaps dari awan gas dan debu yang tidak terkait dengan bintang manapun.

Proses Ejeksi

Selain itu, FFP juga dapat terbentuk melalui mekanisme ejeksi, di mana planet yang terbentuk di sekitar bintang menjadi terlempar ke ruang antar bintang melalui interaksi gravitasi, seperti dalam sistem bintang biner atau pertemuan dekat dengan bintang lain.

Penelitian oleh Gavin Coleman

Gavin Coleman dari Queen Mary University of London telah melakukan simulasi yang mempelajari planet bebas yang terbentuk melalui interaksi antarplanet dan dalam sistem bintang biner. Fokusnya adalah pada FFP yang dihasilkan melalui mekanisme ejeksi, bukan interaksi dengan planet lain.

Hasil Penelitian

Coleman menemukan bahwa sistem biner cenderung mengeluarkan FFP dengan efisien. Simulasinya mengungkapkan bahwa sistem biner rata-rata mengeluarkan antara 2-7 planet berukuran lebih besar dari Bumi dan sekitar 0,6 planet raksasa per sistem.

Usia dan Dispersi Kecepatan FFP

Simulasi juga menunjukkan bahwa ejeksi FFP terjadi dalam rentang waktu 0,4-4 juta tahun setelah pembentukan piringan sirkum biner, sebelum piringan tersebut lenyap. Dispersi kecepatan FFP yang tinggi, yang dipertahankan setelah mereka terlempar, memberikan wawasan tambahan tentang populasi FFP.

Dampak Turbulensi

Coleman juga menemukan bahwa tingkat turbulensi dalam piringan mempengaruhi frekuensi dan massa planet yang terlempar. Turbulensi yang lebih rendah menghasilkan lebih banyak planet yang terlempar, dengan kebanyakan di antaranya memiliki massa di bawah 100 massa Bumi.

Simulasi yang dilakukan oleh Coleman memberikan metode alternatif untuk mengamati populasi FFP dan menentukan asal-usul mereka, dengan mengkaji distribusi massa, frekuensi, dan kecepatan berlebih sebagai indikator kunci untuk membedakan apakah FFP berasal dari bintang tunggal atau sistem biner.