SAINTGEORGESFLUSHING – Malta, sebuah negara kepulauan di tengah Laut Tengah, adalah rumah bagi sebuah amalaman kuliner yang memadukan pengaruh Italia, Inggris, Mediterania, dan Arab. Valletta, ibu kotanya, merupakan sebuah kanvas yang cerah dengan warna-warna khas masakan yang telah berabad-abad dipertahankan dan disempurnakan. Berikut ini adalah beberapa makanan favorit yang telah mengukir tempat di hati penduduk lokal dan pengunjung di Valletta.

Pastizzi:
Pastizzi adalah camilan khas Malta yang hampir selalu menemani secangkir teh atau kopi di pagi hari. Ini adalah pastry berbentuk segitiga atau oval yang terbuat dari puff pastry yang renyah dan diisi dengan ricotta atau kacang polong yang dihaluskan. Pastizzi mudah ditemukan di kafe dan kedai kopi di seluruh Valletta.

Fenkata:
Hidangan tradisional ini adalah masakan nasional tidak resmi Malta dan sangat populer di Valletta. Fenkata adalah pesta makan daging kelinci yang dimasak dengan berbagai cara, seringkali dengan saus anggur dan bawang, atau sebagai ‘stuffat’, yaitu rebusan dengan tomat dan herbal.

Ħobż biż-żejt:
Roti Malta yang tradisional, ħobża, biasanya disajikan dengan zait (minyak zaitun) dan dijadikan sebagai semacam sandwich terbuka. Diisi dengan tomat segar, kapur, tuna, bawang, dan kadang-kadang kapar atau anchovy, ħobż biż-żejt adalah pilihan makan siang populer.

Timpana:
Timpana adalah pasta yang dibakar dengan campuran telur, keju, dan saus tomat yang kaya, sering kali disajikan sebagai pembuka atau sebagai hidangan utama. Ini adalah hidangan yang kaya dan memuaskan, mencerminkan pengaruh Italia dalam kuliner Malta.

Brungiel Mimli:
Terong rebus yang diisi dengan campuran daging cincang, sayuran, dan kadang-kadang telur, lalu dipanggang dalam oven. Ini adalah contoh sempurna dari masakan Mediterania dan sering ditemukan dalam menu restoran di Valletta.

Gbejniet:
Keju Malta yang terbuat dari susu domba atau kambing, gbejniet bisa dimakan segar atau dikeringkan dan diasinkan. Ini sering disajikan sebagai bagian dari antipasto atau dimakan bersama crackers atau roti.

Aljotta:
Sup ikan tradisional yang ringan namun kaya rasa, aljotta sering dihidangkan sebagai hidangan pembuka. Sup ini dibuat dengan bumbu rempah-rempah Mediterania, tomat, dan berbagai jenis ikan lokal.

Kannoli:
Tidak boleh tertinggal adalah kannoli, yang merupakan hidangan penutup khas Malta. Ini adalah tabung pastry goreng yang diisi dengan campuran ricotta manis, sering kali diperkaya dengan cokelat atau buah-buahan kering.

Kesimpulan:
Dari camilan jalanan yang menggugah selera hingga hidangan penutup yang memanjakan, Valletta menawarkan wawasan yang lezat ke dalam budaya dan sejarah Malta. Setiap hidangan membawa cerita sendiri dan merupakan bagian dari tenunan kehidupan sosial di Malta. Di jantung Valletta, baik penduduk lokal maupun pengunjung dapat menikmati keanekaragaman dan kekayaan kuliner yang telah terbentuk oleh berbagai pengaruh sepanjang sejarah Malta.