saintgeorgesflushing – Proyek pembangunan bandara internasional baru di Kamboja yang berlokasi di Provinsi Kandal, sekitar 30 km selatan Phnom Penh, telah mencapai 80% penyelesaian. Pembangunan bandara ini diharapkan akan menjadi infrastruktur penting yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan sektor pariwisata di negara tersebut.
Bandara baru ini, yang dikenal dengan nama Bandara Internasional Techo Takhmao, akan menjadi bandara terbesar di Kamboja dengan kapasitas menangani hingga 13 juta penumpang per tahun pada fase awal. Pembangunan bandara ini merupakan bagian dari strategi pemerintah Kamboja untuk meningkatkan konektivitas internasional dan mempersiapkan diri menghadapi pertumbuhan sektor pariwisata di masa depan.
Proyek ini dipimpin oleh Overseas Cambodia Investment Corporation (OCIC), sebuah perusahaan investasi lokal yang didukung oleh pemerintah. Dengan total nilai investasi sekitar $1,5 miliar, proyek ini dikerjakan dengan teknologi canggih dan melibatkan tenaga ahli dari berbagai negara. Bandara ini juga dirancang untuk bisa diperluas hingga mampu menampung 30 juta penumpang per tahun pada fase kedua pengembangan, seiring dengan meningkatnya kebutuhan transportasi udara.
Menteri Perhubungan Kamboja, Sun Chanthol, dalam pernyataan resminya menyebutkan bahwa proyek ini berjalan sesuai dengan jadwal, dan jika tidak ada hambatan, bandara tersebut diharapkan bisa mulai beroperasi pada akhir 2025. “Kami sangat optimis dengan perkembangan ini. Bandara baru ini akan memberikan dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi Kamboja, terutama dalam hal pariwisata dan perdagangan internasional,” ujar Chanthol.
Selain itu, pemerintah Kamboja berharap bahwa dengan adanya bandara baru ini, arus wisatawan internasional yang datang ke Kamboja akan meningkat pesat. Bandara Internasional Phnom Penh yang ada saat ini, meskipun telah mengalami beberapa kali perluasan, mulai menunjukkan tanda-tanda kapasitas yang hampir penuh akibat lonjakan jumlah penumpang selama beberapa tahun terakhir.
Dampak Ekonomi dan Pariwisata
Proyek ini diperkirakan akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi Kamboja, tidak hanya melalui penciptaan lapangan kerja selama fase konstruksi, tetapi juga melalui peningkatan aksesibilitas internasional. Dengan semakin terbukanya jalur transportasi udara, pemerintah berharap dapat menarik lebih banyak investor asing dan mendorong pertumbuhan sektor-sektor lain seperti perdagangan dan logistik.
Di sisi pariwisata, Kamboja berharap dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dengan mengoptimalkan potensi destinasi wisata seperti Angkor Wat di Siem Reap dan pantai-pantai indah di Sihanoukville. Seiring dengan target pemerintah untuk menarik 10 juta wisatawan pada tahun 2025, bandara baru ini diharapkan menjadi pusat utama bagi penerbangan internasional.
Lingkungan dan Teknologi Ramah Lingkungan
Selain dari segi infrastruktur dan konektivitas, bandara Techo Takhmao juga dirancang dengan mempertimbangkan aspek keberlanjutan. Bandara ini akan menggunakan teknologi ramah lingkungan, termasuk sistem pengelolaan air dan energi yang efisien serta fasilitas yang meminimalkan dampak lingkungan. Pemerintah Kamboja telah berkomitmen untuk memastikan bahwa proyek ini tidak hanya bermanfaat secara ekonomi, tetapi juga berdampak positif bagi lingkungan hidup.
Dengan progres pembangunan yang kini mencapai 80%, Bandara Internasional Techo Takhmao menjadi simbol ambisi Kamboja untuk memperkuat posisinya di panggung internasional. Jika sesuai rencana, bandara ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi pertumbuhan ekonomi dan sektor pariwisata negara tersebut, sekaligus menjadikannya sebagai salah satu hub transportasi udara utama di kawasan Asia Tenggara.
Proyek ini akan terus diawasi dengan ketat untuk memastikan penyelesaiannya tepat waktu, sehingga pada akhir 2025, slot kamboja akan memiliki infrastruktur bandara baru yang siap mendukung era pertumbuhan baru bagi negeri itu.