Kejutan Tak Terduga: Koala Menghampiri Pasangan di Rumah Mereka di Australia

saintgeorgesflushing – Sebuah insiden unik terjadi di Adelaide, Australia, ketika sebuah pasangan baru-baru ini pulang ke rumah dan menemukan seekor koala di tempat tidur mereka. Fran Dias Rufino dan suaminya, Brunno, yang baru pindah dari Brasil, merasa terkejut dan takjub ketika menemukan hewan marsupial ini di dalam kamar tidur mereka.

Pada hari Rabu, pasangan ini pulang dari bekerja dan menemukan koala yang sedang duduk di lantai di samping tempat tidur mereka. Koala tersebut kemudian naik ke meja samping dan akhirnya melompat ke atas tempat tidur mereka. Fran mengungkapkan perasaannya yang campur aduk saat itu, “Saya merasa takut, senang, dan terkejut pada saat yang sama,” ujarnya kepada wartawan.

Fran, yang baru pindah dari Brasil, mengunggah pengalaman tak terduga ini di Instagram. Dia mengaku kebingungan dan bahkan lupa kata-kata dalam bahasa Inggris ketika melihat koala di dalam rumahnya. “Hanya di Australia,” tulisnya di postingan Instagram tersebut.

kejutan-tak-terduga-koala-menghampiri-pasangan-di-rumah-mereka-di-australia

Pasangan ini kemudian berusaha mengusir koala tersebut dengan menggunakan syal dan selimut. Koala tersebut tampak berlarian di sekitar rumah, mencari jalan keluar, sementara Fran berteriak frustasi di latar belakang.

Koala biasanya ditemukan di pohon eukaliptus di pantai timur dan tenggara Australia. Namun, populasi koala di New South Wales, Queensland, dan Wilayah Persemakmuran Australia terancam karena penyakit, kekeringan, kebakaran hutan, dan penebangan hutan. Di South Australia, di mana pasangan ini tinggal, populasi koala stabil dan bahkan ada upaya untuk mengelola populasi mereka untuk melindungi habitat mereka.

Insiden ini menunjukkan betapa dekatnya kehidupan liar dengan kehidupan sehari-hari di Australia. Meskipun koala jarang menyerang manusia dan lebih sering ditemukan di puncak pohon, kehadiran mereka di dalam rumah tentu saja merupakan pengalaman yang tak terlupakan bagi pasangan ini.

Buku Anak-Anak Jamie Oliver Ditarik Setelah Kritik dari Penduduk Asli Australia

saintgeorgesflushing – Buku anak-anak yang berjudul “Jamie’s Food Revolution” karya koki Inggris terkenal, Jamie Oliver, telah ditarik dari pasaran setelah mendapatkan kritik tajam dari penduduk asli Australia. Buku ini awalnya dirilis sebagai upaya untuk mengajarkan anak-anak tentang pentingnya makanan sehat dan gaya hidup yang seimbang.

Kritik terhadap buku ini muncul setelah beberapa halaman dianggap tidak sensitif terhadap budaya dan identitas penduduk asli Australia. Beberapa gambar dan deskripsi dalam buku tersebut dianggap mengandung stereotip dan tidak menghargai keunikan budaya Aborigin.

Setelah menerima kritik tersebut, Jamie Oliver telah mengeluarkan pernyataan resmi untuk meminta maaf atas kesalahan yang terjadi. Dia menyatakan bahwa maksud awal buku tersebut adalah untuk memberikan edukasi tentang gizi dan makanan sehat, bukan untuk menyebarkan stereotip atau menghina budaya mana pun.

“Saya sangat menyesal jika buku saya telah menyakiti perasaan atau menghina budaya penduduk asli Australia. Itu bukan maksud saya, dan saya berharap dapat memperbaiki kesalahan ini,” ujar Jamie Oliver.

buku-anak-anak-jamie-oliver-ditarik-setelah-kritik-dari-penduduk-asli-australia

Sebagai tindak lanjut dari kritik tersebut, tim Jamie Oliver telah bekerja sama dengan para ahli dan komunitas penduduk asli Australia untuk melakukan revisi terhadap buku tersebut. Revisi ini bertujuan untuk menghapus konten yang tidak sensitif dan menggantinya dengan informasi yang lebih akurat dan menghargai budaya penduduk asli.

Selain itu, buku yang telah terjual akan ditarik dari pasaran dan diganti dengan versi yang telah direvisi. Penerbit buku juga akan memberikan penjelasan dan permintaan maaf kepada pembeli yang telah membeli versi awal buku tersebut.

Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya sensitivitas budaya dalam konten yang diproduksi untuk anak-anak. Jamie Oliver dan timnya telah menunjukkan komitmen untuk memperbaiki kesalahan dan memastikan bahwa konten yang mereka buat tidak hanya edukatif tetapi juga menghargai semua budaya dan identitas. Dengan langkah-langkah koreksi yang telah diambil, diharapkan buku “Jamie’s Food Revolution” dapat menjadi lebih baik dan menerima sambutan hangat dari berbagai komunitas di seluruh dunia.