alasan-jourdy-pranata-tak-dalami-budaya-tionghoa-di-film-pernikahan-arwah

saintgeorgesflushing – Aktor Jourdy Pranata mengungkapkan alasan kuat di balik keputusannya untuk tidak mendalami budaya Tionghoa saat memerankan karakter dalam film “Pernikahan Arwah”. Film yang disutradarai oleh sutradara ternama, Joko Anwar, ini mengangkat tema pernikahan arwah yang kental dengan nuansa budaya Tionghoa. Namun, Jourdy Pranata memilih untuk tidak terlalu mendalami budaya tersebut dalam proses persiapan perannya.

Dalam wawancara eksklusif dengan media, Jourdy Pranata menjelaskan bahwa keputusannya ini didasari oleh beberapa alasan yang sangat personal dan profesional. “Saya merasa bahwa dalam film ini, karakter yang saya perankan lebih tentang perjalanan emosional dan spiritualnya, bukan tentang latar belakang budaya Tionghoa secara mendalam,” ujar Jourdy.

Jourdy menambahkan bahwa ia ingin fokus pada aspek emosional dan psikologis dari karakternya, yang menurutnya lebih universal dan dapat dirasakan oleh semua penonton, tanpa terikat pada budaya tertentu. “Saya ingin penonton bisa merasakan emosi yang sama, terlepas dari latar belakang budaya mereka,” lanjutnya.

Meskipun tidak mendalami budaya Tionghoa, Jourdy Pranata tetap melakukan persiapan yang intensif untuk perannya. Ia menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk berlatih akting, membaca naskah, dan berdiskusi dengan sutradara serta tim produksi. “Saya banyak berdiskusi dengan Joko Anwar tentang visi dan misi film ini. Kami sepakat bahwa fokus utama adalah pada cerita dan emosi yang disampaikan,” ungkap Jourdy.

alasan-jourdy-pranata-tak-dalami-budaya-tionghoa-di-film-pernikahan-arwah

Selain itu, Jourdy juga melakukan latihan fisik dan mental untuk memastikan bahwa ia dapat memberikan performa terbaiknya di depan kamera. “Saya ingin memastikan bahwa saya bisa memberikan yang terbaik untuk penonton, jadi saya melakukan berbagai latihan untuk menjaga kondisi fisik dan mental saya,” tambahnya.

Keputusan Jourdy Pranata untuk tidak mendalami budaya Tionghoa dalam persiapan perannya mendapat dukungan penuh dari tim produksi. Sutradara Joko Anwar mengatakan bahwa ia sangat menghargai pendekatan Jourdy dan merasa bahwa keputusan ini sangat tepat untuk film ini. “Jourdy adalah aktor yang sangat berbakat dan profesional. Kami percaya bahwa pendekatannya akan membawa kedalaman dan kejujuran pada karakternya,” ujar Joko Anwar.

Selain itu, tim produksi juga memastikan bahwa aspek budaya Tionghoa dalam film ini diwakili dengan baik melalui dekorasi, kostum, dan elemen visual lainnya. “Kami bekerja sama dengan konsultan budaya Tionghoa untuk memastikan bahwa semua elemen budaya dalam film ini diwakili dengan akurat dan hormat,” tambah Joko.

Keputusan Jourdy Pranata untuk tidak mendalami budaya Tionghoa dalam persiapan perannya di film “Pernikahan Arwah” menunjukkan pendekatan yang unik dan profesional dalam dunia perfilman. Dengan fokus pada aspek emosional dan psikologis karakternya, Jourdy berhasil memberikan performa yang mendalam dan memukau. Film ini diharapkan dapat memberikan pengalaman sinematik yang berkesan bagi penonton, tanpa terikat pada latar belakang budaya tertentu.