saintgeorgesflushing.org – Jakarta – Dalam era informasi yang begitu cepat dan luas, Najwa Shihab, seorang jurnalis terkemuka dan pembawa acara, menekankan pentingnya berpikir kritis saat menerima berita dan informasi. Dalam sebuah acara diskusi yang digelar pada Sabtu (14/9/2024), Najwa Shihab mengajak masyarakat untuk tidak hanya menerima informasi begitu saja, tetapi juga untuk mengolah dan menganalisisnya dengan cermat.
Najwa Shihab menyatakan bahwa dengan adanya kemajuan teknologi dan media sosial, informasi kini dapat dengan mudah tersebar luas. Namun, hal ini juga berarti bahwa berita dan informasi yang diterima tidak selalu akurat atau dapat dipercaya. “Kita hidup di zaman di mana informasi bisa datang dari berbagai sumber, dan tidak semua sumber tersebut dapat diandalkan,” kata Najwa.
Ia menekankan bahwa berpikir kritis adalah kemampuan penting yang harus dimiliki oleh setiap individu. “Penting bagi kita untuk memverifikasi informasi yang kita terima, bukan hanya sekadar menerima dan menyebarluaskannya tanpa memeriksa kebenarannya. Ini adalah tanggung jawab kita sebagai konsumen informasi untuk memastikan bahwa kita tidak terjebak dalam penyebaran hoaks atau informasi yang tidak benar,” tambah Najwa.
Najwa juga menyarankan agar masyarakat tidak hanya bergantung pada satu sumber berita saja. “Diversifikasi sumber informasi adalah langkah yang baik untuk mendapatkan perspektif yang lebih lengkap dan akurat. Jangan ragu untuk mencari berbagai sudut pandang dan mengonfirmasi informasi dari beberapa sumber terpercaya,” jelasnya.
Dalam diskusi tersebut, Najwa Shihab juga membahas dampak dari informasi yang salah dan bagaimana hal tersebut bisa mempengaruhi opini publik dan kehidupan sehari-hari. Ia menekankan pentingnya pendidikan media dan literasi informasi untuk membantu masyarakat menjadi lebih sadar dan bijak dalam menghadapi berita yang beredar.
Dengan penekanan pada berpikir kritis, Najwa Shihab berharap dapat mendorong masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menyaring dan menerima informasi, sehingga dapat mengurangi penyebaran berita palsu dan meningkatkan kualitas diskusi publik.