saintgeorgesflushing – Gelora Bung Karno (GBK) tak hanya menjadi saksi pertandingan langsung Timnas Indonesia, tetapi juga menjadi pusat euforia ribuan suporter Indonesia yang memadati area stadion untuk menyaksikan laga nonton bareng (nobar) melawan Australia pada Sabtu (15 Juni 2024). Meski pertandingan resmi digelar di Stadion Australia di Sydney, antusiasme “Skuad Garuda” – julukan suporter Timnas Indonesia – tak surut, bahkan berhasil menciptakan atmosfer layaknya laga kandang.
Suasana Meriah di GBK
Sejak pagi hari, ribuan suporter mulai berdatangan ke GBK dengan mengenakan jersey merah-putih atau kostum khas kelompok suporter seperti The Jakmania, Bonek, dan Ultras Garuda. Layar raksasa berukuran 20×10 meter dipasang di tengah lapangan, sementara puluhan pedagang merchandise dan kuliner turut meramaikan area parkir timur. Aksi nyanyi-nyanyian, koreografi bendera, dan kembang api menjadi pemandangan umum sebelum pertandingan dimulai.
“Ini bukti bahwa dukungan untuk Timnas tidak pernah mati, meski kami hanya nobar. Semangat ini yang akan sampai ke para pemain di Australia,” ujar Andika, koordinator suporter yang hadir di lokasi.
Dukungan Tak Surut Meski Jarak Jauh
Laga yang menjadi bagian dari Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini memang digelar di Australia, tetapi suporter Indonesia memilih berkumpul di GBK untuk memberi energi positif. Saat Timnas Indonesia unggul lewat gol cepat Egy Maulana Vikri di menit ke-8, sorak-sorai pecah seketika. Namun, kegembiraan itu berubah menjadi ketegangan ketika Australia menyamakan kedudukan pada menit ke-35, lalu mengubah skor menjadi 2-1 di babak kedua.
Meski akhirnya kalah 3-1, suporter tetap memberikan standing ovation untuk perjuangan Garuda. “Kami bangga dengan semangat mereka. Kalah di kandang lawan itu wajar, tetapi nobar seperti ini membuat kami tetap merasa dekat dengan tim,” kata Siti, suporter yang datang dari Bogor.
Laga Dipenuhi Aksi Dramatis
Pertandingan di Sydney sendiri berlangsung sengit. Timnas Indonesia sempat memukau lewat permainan cepat, tetapi kelelahan dan kesalahan defensif di menit-menit akhir membuat Australia membalikkan keadaan. Pemain seperti Sandy Walsh dan Marc Klok tampil gigih, sementara publik di GBK terus menyemangati lewat teriakan “Indonesia! Indonesia!” yang bergema di seluruh stadion.
Komentar Suporter dan Oficial
Ketua PSSI, Erick Thohir, turut hadir di GBK dan menyebut acara nobar ini sebagai “bukti solidaritas bangsa”. “Ini energi yang luar biasa. Kami akan terus fasilitasi kegiatan seperti ini agar suporter dan pemain tetap terhubung,” ujarnya.
Sementara itu, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, dalam wawancara virtual menyampaikan terima kasih atas dukungan tersebut. “Kami mendengar suara mereka dari sini. Semangat ini akan jadi motivasi untuk pertandingan berikutnya,” katanya.
GBK Dipadati 35.000 Penonton
Menurut panitia, sekitar 35.000 tiket nobar habis terjual, dengan puluhan ribu suporter lain menyaksikan via live streaming di platform digital. Aparat kepolisian menyiagakan 500 personel untuk mengantisipasi kerumunan, tetapi tidak ada insiden serius yang dilaporkan.
Proyeksi ke Depan
Kekalahan ini membuat Timnas Indonesia harus berpacu dengan waktu di sisa kualifikasi. Namun, antusiasme suporter di GBK menjadi sinyal positif bahwa dukungan untuk Garuda tetap solid. Rencananya, PSSI akan menggelar nobar serupa untuk laga berikutnya melawan Arab Saudi di Jakarta, September mendatang.
Catatan Akhir:
- Skor Akhir: Australia 3-1 Indonesia (Egy Maulana 8’; Socceroos 35’, 72’, 89’).
- Jumlah Suporter di GBK: 35.000 (resmi), dengan 20.000+ penonton via streaming.
- Insiden: 2 suporter pingsan akibat kepadatan, tetapi cepat ditangani medis.
#GarudaDiDadaku menjadi trending topic di Twitter Indonesia sepanjang hari, membuktikan bahwa semangat kebangsaan tetap hidup di hati rakyat.