saintgeorgesflushing – Dalam insiden tragis yang terjadi pada hari Selasa, serangan udara Israel menghantam sebuah sekolah di Gaza Tengah, mengakibatkan sedikitnya 28 warga Palestina tewas, termasuk anak-anak. Informasi ini disampaikan oleh organisasi kemanusiaan Bulan Sabit Merah yang bertugas di wilayah tersebut.
Serangan tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 waktu setempat, saat banyak siswa sedang berada di sekolah. Menurut laporan awal, serangan udara yang dilancarkan oleh pesawat tempur Israel menargetkan gedung yang diyakini sebagai pusat pendidikan. Akibat serangan ini, banyak warga sipil yang menjadi korban, dan para petugas medis dilaporkan mengalami kesulitan dalam mengakses lokasi untuk memberikan pertolongan.
“Sebanyak 28 orang telah dipastikan tewas, dan banyak lainnya terluka,” kata juru bicara Bulan Sabit Merah. “Kami saat ini masih melakukan evakuasi dan mencari korban yang mungkin terjebak di bawah reruntuhan.”
Insiden ini memicu kecaman luas dari berbagai organisasi internasional dan negara-negara di seluruh dunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan pernyataan yang mengekspresikan keprihatinan mendalam atas serangan tersebut, menyerukan agar semua pihak menahan diri dan menghormati hukum humaniter internasional.
“Anak-anak dan warga sipil tidak boleh menjadi korban dalam konflik bersenjata,” kata seorang perwakilan PBB. “Kami mendesak semua pihak untuk melindungi yang paling rentan dalam situasi ini.”
Konflik antara Israel dan Palestina telah berlangsung selama beberapa dekade, dengan kekerasan sering kali meningkat di wilayah Gaza. Serangan udara Israel sering kali ditujukan pada lokasi-lokasi yang dianggap sebagai basis militan, tetapi sering kali berdampak pada warga sipil yang tidak bersalah.
Krisis kemanusiaan di Gaza semakin parah dengan blokade yang berlangsung bertahun-tahun, membatasi akses terhadap barang-barang dasar seperti makanan, air, dan obat-obatan. Organisasi-organisasi kemanusiaan memperingatkan bahwa situasi ini semakin mendesak dan memerlukan perhatian serta dukungan internasional.
Bulan Sabit Merah dan organisasi kemanusiaan lainnya telah mendirikan pusat-pusat bantuan untuk mendukung korban dan keluarga yang kehilangan orang-orang terkasih. Mereka juga menyediakan layanan kesehatan dan psikologis bagi anak-anak yang mengalami trauma akibat insiden ini.
“Di saat-saat sulit seperti ini, kami berusaha untuk memberikan dukungan terbaik kepada mereka yang terkena dampak. Kami meminta masyarakat internasional untuk tidak melupakan rakyat Palestina yang menderita,” kata juru bicara Bulan Sabit Merah.
Serangan di Gaza Tengah ini menjadi pengingat menyedihkan tentang biaya kemanusiaan dari konflik yang berkepanjangan. Sementara dunia menyaksikan, harapan untuk perdamaian yang berkelanjutan dan perlindungan bagi warga sipil menjadi semakin mendesak. Dengan situasi yang terus berkembang, perhatian internasional sangat diperlukan untuk mencegah lebih banyak kehilangan nyawa dan penderitaan di wilayah yang telah lama dilanda konflik ini.