saintgeorgesflushing.org – Wibowo, seorang seniman dan koki berusia 45 tahun, telah menciptakan sebuah karya seni yang menggabungkan keahlian kuliner dan seni visual. Dia menghabiskan sekitar 120 jam untuk menciptakan patung seukuran jeruk bali yang terbuat dari bahan-bahan khas Jepang. Karya unik ini dipamerkan di Galeri CasildArt di London sebagai bagian dari kolaborasi dengan merek makanan Jepang Yutaka untuk memperingati Hari Sushi Internasional pada hari Selasa.
Wibowo menjelaskan bahwa menciptakan patung dari bahan sushi adalah pengalaman yang sangat berbeda dibandingkan dengan bahan lainnya. “Saya terbiasa membuat patung dari bahan-bahan yang tidak biasa, tetapi mengolah bahan-bahan sushi adalah hal yang berbeda!” ungkapnya dalam siaran pers yang dikirim. Dengan ketelitian dan dedikasi tinggi, Wibowo mengkombinasikan berbagai jenis sushi seperti nigiri, sashimi, dan maki untuk menciptakan detail yang halus pada setiap patung.
Dalam proses pembuatannya, Wibowo memperhatikan setiap detail dengan seksama. Ia menggunakan teknik pemotongan yang tepat untuk menghasilkan bentuk yang diinginkan, sambil memastikan bahwa setiap elemen dari patung tersebut mencerminkan keindahan dan keunikan dari bahan sushi yang digunakan.
Pameran di Galeri CasildArt menjadi sorotan utama dalam perayaan Hari Sushi Internasional. Banyak pengunjung yang datang untuk melihat karya Wibowo dan mengagumi keindahan seni makanan yang ia ciptakan. Patung ini tidak hanya menarik perhatian secara visual tetapi juga mengundang perdebatan tentang batasan seni dan makanan.
“Seni makanan adalah cara yang menarik untuk menggabungkan kreativitas dan pengalaman gastronomi. Saya berharap karya saya dapat menginspirasi orang lain untuk melihat makanan sebagai bentuk seni yang dapat dinikmati,” tambah Wibowo.
Karya Wibowo juga memicu diskusi tentang definisi seni dan bagaimana makanan dapat menjadi bagian dari ekspresi kreatif. Banyak orang yang berpendapat bahwa seni makanan adalah bentuk seni yang sah dan patut dihargai. Namun, ada juga yang mempertanyakan apakah karya yang dapat dimakan dapat dianggap sebagai seni sejati.
Melalui karyanya, Wibowo ingin menunjukkan bahwa makanan tidak hanya berfungsi sebagai sumber nutrisi tetapi juga sebagai medium yang dapat digunakan untuk mengekspresikan diri. “Saya ingin menunjukkan bahwa seni bisa ditemukan di mana saja, bahkan di atas piring,” katanya.
Patung dada selebriti yang dibuat oleh Wibowo dari bahan sushi tidak hanya menjadi karya seni yang menakjubkan, tetapi juga membuka cakrawala baru dalam dunia seni makanan. Dengan dedikasi dan keahlian yang tinggi, Wibowo berhasil menciptakan sesuatu yang unik dan inspiratif. Karya ini menunjukkan bahwa seni dan kuliner dapat saling melengkapi, memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi para penikmatnya. Melalui pameran ini, Wibowo berharap dapat mengajak lebih banyak orang untuk mengeksplorasi dan menghargai seni makanan sebagai bentuk ekspresi yang valid dan menarik.