geger-internasional-elon-musk-desak-as-keluar-dari-nato-dan-pbb

saintgeorgesflushing – Pendiri SpaceX dan CEO Tesla, Elon Musk, kembali memicu perdebatan global setelah menyatakan dukungannya agar Amerika Serikat (AS) menarik diri dari NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) dan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Pernyataan kontroversial ini disampaikan Musk melalui platform X (sebelumnya Twitter), Senin (6 November 2023), sebagai respons terhadap kritiknya terhadap kebijakan luar negeri AS.


Latar Belakang Pernyataan Musk

Dalam utas tweet yang kini telah dilihat 15 juta kali, Musk menguraikan argumennya:

  1. NATO“AS membayar 70% anggaran NATO, tetapi aliansi ini tidak lagi relevan pasca-Perang Dingin. Eropa harus membiayai pertahanannya sendiri.”
  2. PBB“PBB menjadi alat politik negara tertentu. AS kehilangan $18 miliar/tahun untuk organisasi yang tidak transparan ini.”

Musk juga menyebut keanggotaan AS di kedua lembaga sebagai “beban finansial dan strategis yang merugikan rakyat Amerika.”


Reaksi Cepat dari Pemerintah AS dan Sekutu

  • Gedung Putih: Jurubicara Karine Jean-Pierre menegaskan: “AS tetap berkomitmen pada NATO dan PBB. Pernyataan individu tidak mewakili kebijakan resmi pemerintah.”
  • Sekretaris Jenderal NATOJens Stoltenberg“NATO adalah aliansi terkuat dalam sejarah. Setiap dolar AS di NATO adalah investasi untuk keamanan global.”
  • Dubes AS untuk PBBLinda Thomas-Greenfield“PBB adalah pilar diplomasi multilateral. AS tidak akan mundur.”

Dukungan dan Kritik untuk Musk

Pendukung:

  • Senator AS Josh Hawley (Partai Republik): “Musk benar. NATO harus direformasi, dan Eropa harus berhenti mengandalkan AS.”
  • Pengguna X: Tagar #ExitNATOUN menjadi trending dengan 340 ribu tweet dalam 12 jam.

Pengritik:

  • Mantan Presiden AS Barack Obama“Ini ide berbahaya. NATO mencegah perang dunia ketiga, sementara PBB menyelamatkan jutaan nyawa dari kelaparan.”
  • Aktivis Iklim Greta Thunberg“Musk ingin AS kabur dari tanggung jawab global sambil meraup untung dari industri luar angkasa yang merusak.”

geger-internasional-elon-musk-desak-as-keluar-dari-nato-dan-pbb

Analisis Motif Musk

  1. Kepentingan Bisnis:
    • SpaceX memiliki kontrak $2,8 miliar dengan NASA dan Departemen Pertahanan AS. Keluar dari PBB/NATO berisiko mengganggu proyek ini.
    • Tesla bisa kehilangan insentif hijau di Eropa jika hubungan AS-UE memburuk.
  2. Ambisi Politik:
    • Musk disebut-sebut ingin menjadi “penasihat kebijakan” bagi calon presiden AS 2024, meski dia membantahnya.
    • Pernyataan ini sejalan dengan narasi isolasionis sayap kanan AS.
  3. Provokasi Media Sosial:
    • Sejak membeli Twitter/X, Musk kerap menggunakan platform ini untuk meningkatkan engagement melalui kontroversi.

Implikasi Global

  1. Keamanan Eropa:
    • NATO mengandalkan 1,3 juta pasukan AS di Eropa. Penarikan AS akan melemahkan deterensi terhadap Rusia.
    • Polandia dan negara Baltik disebut paling rentan.
  2. Isu Lingkungan dan Kemanusiaan:
    • AS adalah penyumbang terbesar dana PBB untuk program iklim dan pengungsi. Penarikan dana bisa melumpuhkan operasi di Gaza, Ukraina, dan Afrika.
  3. Reputasi AS:
    • Langkah ini berpotensi merusak posisi AS sebagai pemimpin dunia bebas, terutama dalam persaingan dengan China.

Respons Pasar dan Dampak pada Perusahaan Musk

  • Saham Tesla turun 3,2% di pasar pra-penutupan akibat kekhawatiran investor.
  • Uni Eropa mengancam akan meninjau ulang izin operasi Starlink (milik SpaceX) di Eropa jika AS keluar dari NATO.

Apa Kata Pakar?

  • Dr. Ian Bremmer (Presiden Eurasia Group): “Musk sedang menguji air untuk masuk ke politik, tapi idenya terlalu ekstrem bahkan bagi Partai Republik.”
  • Noam Chomsky (Ahli Kebijakan Global): “Ini adalah bentuk kapitalisme bencana: Musk ingin mengambil keuntungan dari kekacauan yang dia ciptakan.”