saintgeorgesflushing – PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatatkan rekor pelayanan selama musim mudik Lebaran 2025 dengan melayani 2 juta pelanggan dan menjual 3,6 juta tiket perjalanan. Angka ini meningkat 25% dibandingkan periode yang sama tahun 2023, sekaligus menjadi yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Gelombang Mudik dan Strategi Antisipasi
Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, menyatakan bahwa lonjakan pemudik tahun ini dipicu oleh libur Lebaran yang lebih panjang dan stabilisasi harga tiket. “Kami mengoperasikan 200 kereta tambahan untuk 15 rute tersibuk, termasuk Jakarta-Surabaya, Bandung-Yogyakarta, dan Semarang-Malang,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (14/4).
Pemesanan tiket secara online mendominasi dengan porsi 78%, terutama melalui aplikasi KAI Access dan mitra digital seperti Traveloka. Sementara itu, pembelian langsung di stasiun dan gerai resmi menyumbang 22%.
Rute Tersibuk dan Jam Puncak
Data KAI menunjukkan lima rute paling padat :
- Jakarta Gambir – Surabaya Gubeng (320.000 penumpang)
- Bandung – Yogyakarta (275.000 penumpang)
- Surabaya Pasar Turi – Malang (210.000 penumpang)
- Jakarta Pasar Senen – Semarang Tawang (190.000 penumpang)
- Palembang – Lampung (165.000 penumpang)1
Puncak arus mudik terjadi pada 8-9 April 2024, dengan rata-rata 450.000 penumpang per hari. KAI juga memberangkatkan 30 kereta khusus untuk layanan mudik gratis bagi masyarakat prasejahtera.
Tantangan Operasional
Meski layanan berjalan lancar, KAI menghadapi kendala teknis seperti pemadaman listrik di jalur Pantura pada 10 April yang menyebabkan keterlambatan 45 kereta. “Kami berkoordinasi dengan PLN dan mengalihkan rute ke jalur selatan untuk meminimalisir dampak,” jelas VP Corporate Secretary KAI, Anne Purba.
Evaluasi Pasca-Lebaran
Untuk arus balik, KAI telah menyiapkan 180 kereta tambahan yang akan beroperasi. Didiek menambahkan, “Kami akan mengevaluasi pola perjalanan tahun ini untuk meningkatkan kapasitas dan kenyamanan pada musim mudik berikutnya”.
Pencapaian ini memperkuat posisi KAI sebagai tulang punggung transportasi massal nasional, dengan kontribusi 42% terhadap total pergerakan pemudik Lebaran 2025.