seniman-yos-suprapto-lukisan-kritik-sosial-yang-tetap-relevan-dan-tak-melanggar-etika

saintgeorgesflushing – Sosiolog dari Universitas Indonesia (UI), Thamrin Amal Tomagola, menyatakan bahwa lukisan karya Yos Suprapto tidak melanggar etika dan masih relevan dengan isu pangan. Pernyataan ini muncul setelah pameran tunggal Yos Suprapto yang bertajuk “Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan” di Galeri Nasional Indonesia (GNI) ditunda karena kontroversi terkait beberapa lukisannya.

Yos Suprapto, seorang seniman kelahiran Surabaya yang dikenal dengan karya-karya yang sarat dengan kritik sosial, sempat menjadi sorotan publik karena lukisannya yang dianggap menyerupai Presiden Ketujuh RI, Joko Widodo (Jokowi). Lukisan-lukisan tersebut memicu perdebatan di kalangan kurator dan masyarakat seni, yang akhirnya membuat GNI memutuskan untuk menunda pameran tersebut.

Thamrin Amal Tomagola, dalam wawancaranya dengan media, menjelaskan bahwa lukisan Yos Suprapto tidak melanggar etika karena karya-karya tersebut merupakan bentuk ekspresi seni yang sah dan relevan dengan isu-isu sosial yang diangkatnya. Menurutnya, seni memiliki peran penting dalam menyuarakan kritik sosial dan isu-isu yang dihadapi masyarakat, termasuk masalah pangan yang menjadi tema utama pameran tersebut.

seniman-yos-suprapto-lukisan-kritik-sosial-yang-tetap-relevan-dan-tak-melanggar-etika

Yos Suprapto sendiri telah lama dikenal sebagai seniman yang peduli terhadap isu-isu sosial dan lingkungan. Sepanjang karirnya, ia menggunakan seni rupa, khususnya lukisan, untuk menyampaikan pesan-pesan kritis terhadap berbagai masalah sosial, politik, dan lingkungan. Karya-karyanya sering kali menampilkan garis dan warna yang provokatif, namun tetap mempertahankan estetika yang khas.

Pameran yang seharusnya menampilkan 30 karya Yos Suprapto tersebut rencananya akan berlangsung hingga 19 Januari 2025. Namun, karena kontroversi tersebut, pameran tersebut terpaksa ditunda. Meskipun demikian, Thamrin menilai bahwa lukisan-lukisan Yos Suprapto tetap relevan dan penting untuk disuarakan, terutama dalam konteks isu pangan yang menjadi perhatian utama masyarakat saat ini.

Dengan dukungan dari sosiolog UI ini, diharapkan pameran Yos Suprapto dapat segera dilanjutkan dan masyarakat dapat kembali menikmati karya-karya seni yang sarat dengan pesan sosial tersebut.